karier wakil bupati hengky kurniawan

Hengky Kurniawan adalah figur publik Indonesia yang meniti karier dari dunia hiburan hingga politik. Namanya mulai dikenal luas sebagai aktor sinetron dan bintang film di awal 2000-an, kemudian ia membuat langkah berani dengan terjun ke ranah politik lokal. Perjalanan hidupnya yang penuh dinamika dari masa kecil sederhana, kesuksesan di dunia hiburan, hingga tanggung jawab sebagai pemimpin daerah menjadi cerminan bagaimana popularitas selebritas bisa menjadi modal politik, sekaligus tantangan dalam menjaga kredibilitas sebagai pejabat publik.

Baca juga : santos fc sejarah sepak bola brasil
Baca juga : Band Gigi Legendaris Indonesia yang Tetap Eksis
Baca juga : PORCO SUPORTER IDENTITAS palmeiras Mancha Verde
Baca juga : Wisata Kota Nias Sejarah di Ujung Barat
Baca juga : Kololi Kie ritual sakral adat ternate

I. Latar Belakang Pribadi

Kelahiran dan Keluarga

Hengky Kurniawan Chova lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 21 Oktober 1982. Ia merupakan putra dari pasangan Leo Medhi Purwanto dan Rita Suprihatin. Hengky tumbuh bersama dua orang kakak: Freddy Hermawan dan Dina Arisanti. Keluarganya bukan dari kalangan elite politik maupun hiburan, melainkan keluarga sederhana yang mengandalkan usaha kecil dan pekerjaan sehari-hari.

Kehidupan Masa Kecil

Masa kecil Hengky penuh dengan keterbatasan ekonomi. Sejak SD ia sudah terbiasa membantu orang tua dengan berjualan makanan ringan di sekolah. Saat SMP, ia bahkan pernah bekerja sebagai pemulung dengan mengumpulkan kardus dan plastik bekas di sekitar gedung serbaguna di Blitar. Aktivitas itu dilakukan untuk menambah uang jajan sekaligus membantu keluarga. Kisah ini kemudian menjadi bagian penting dari narasi hidupnya: seorang anak desa yang berjuang keras hingga akhirnya sukses.

---

II. Pendidikan

• SD Negeri Kepanjenlor II Blitar (1989–1995)
• SLTP Negeri 3 Blitar (1995–1998)
• SMU Negeri 2 Blitar (1998–2001)

Setelah lulus SMA, Hengky sempat melanjutkan pendidikan tinggi di Politeknik Negeri Semarang dan Universitas Langlangbuana. Namun, karier hiburan yang mulai berkembang membuat jalur akademiknya tidak sepenuhnya terdokumentasi konsisten. Meski demikian, pengalaman pendidikan dasar dan menengah di Blitar membentuk kedisiplinan serta mental kerja keras yang ia bawa hingga dewasa.

---

III. Karier Hiburan

Awal Karier

Selepas SMA, Hengky merantau ke Jakarta. Ia sempat bekerja serabutan, termasuk menjadi sopir dan caddy golf. Kesempatan masuk dunia hiburan datang ketika ia direkrut oleh sebuah manajemen artis. Wajah tampan dan karismanya cepat menarik perhatian produser sinetron.

Sinetron

Debut Hengky di layar kaca dimulai lewat sinetron ABG pada tahun 2002. Popularitasnya melonjak setelah membintangi sinetron remaja populer, membuat namanya identik dengan tokoh cowok ganteng idola remaja. Beberapa sinetron yang memperkuat reputasinya antara lain: Senandung Masa Puber, Pelangi di Matamu, Doiku Beken, Cintailah Aku, dan Gadis.

Film Layar Lebar

• Buruan Cium Gue (2004) – Peran ini kontroversial karena melibatkan adegan ciuman, namun justru melambungkan namanya.
• Me vs High Heels (2005)
• Syahadat Cinta (2008) – Menggambarkan peran serius dan religius, memperluas citranya dari sekadar idola remaja.
• Hantu Merah Casablanca (2014)
• Black Honeymoon (2015) – Tidak hanya berakting, Hengky juga terlibat dalam produksi.

Keberhasilannya membintangi berbagai genre—drama, religi, hingga horor—membuktikan fleksibilitasnya sebagai aktor.

---

IV. Kehidupan Pribadi

Pernikahan dan Keluarga

Hengky pertama kali menikah dengan aktris Christy Jusung pada 2008. Dari pernikahan ini, lahir seorang putra, Bintang Pratama. Namun, hubungan ini berakhir dengan perceraian pada 2012.

Tiga tahun kemudian, pada 23 April 2015, Hengky menikah dengan Sonya Fatmala. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua anak: Shakila Azzahra dan Zavieruwais Muhammad Kurniawan. Kehidupan rumah tangganya dengan Sonya lebih stabil dan jarang diterpa gosip, berbeda dengan hubungan asmara masa lalunya yang sempat ramai diberitakan media.

Isu Percintaan

Sebelum menikah, Hengky pernah dikaitkan dengan beberapa selebritas, termasuk Bunga Citra Lestari, Massayu Anastasia, dan Kiki Amalia. Kehidupan percintaannya kala itu sering menjadi konsumsi publik, sejalan dengan posisinya sebagai salah satu idola remaja.

---

V. Transisi ke Politik

Motivasi

Popularitas sebagai selebritas memberinya modal sosial untuk terjun ke dunia politik. Hengky menyadari bahwa ketenaran bisa membuka jalan, tetapi keberhasilan dalam politik ditentukan oleh kapasitas dan integritas. Ia berulang kali menekankan bahwa keputusannya bukan sekadar mencari jabatan, melainkan sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

Partai Politik

Awalnya, Hengky bergabung dengan Partai Demokrat. Pada Pilkada Bandung Barat 2018, ia maju sebagai calon Wakil Bupati mendampingi Aa Umbara Sutisna. Pasangan ini menang dan dilantik pada September 2018.

Namun, pada 2019 Hengky memutuskan pindah ke PDI Perjuangan (PDIP), partai besar dengan basis kuat di Jawa Barat. Perpindahan ini menandai reposisi politiknya agar lebih sejalan dengan peta kekuatan nasional.

---

VI. Jabatan Publik

Wakil Bupati Bandung Barat (2018–2021)

Sebagai wakil bupati, Hengky banyak menangani program-program sosial dan pemberdayaan masyarakat. Ia dikenal rajin turun ke lapangan dan aktif di media sosial untuk berinteraksi dengan warga.

Plt. Bupati Bandung Barat (2021–2022)

Ketika Bupati Aa Umbara Sutisna terjerat kasus korupsi, Hengky diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati. Situasi ini menuntutnya memimpin pemerintahan daerah dalam kondisi penuh tekanan publik.

Bupati Bandung Barat (2022–2023)

Pada 7 November 2022, Hengky resmi dilantik sebagai Bupati Bandung Barat untuk sisa masa jabatan periode 2018–2023. Ini merupakan puncak karier politiknya sejauh ini, sekaligus ujian terbesar untuk membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar “artis yang jadi pejabat”, tetapi seorang pemimpin yang mampu bekerja untuk rakyat.

---

VII. Program dan Kebijakan

Beberapa program yang dikaitkan dengan Hengky antara lain:

• Sekolah Ibu (2019): Program pemberdayaan perempuan, meskipun menuai kontroversi karena dianggap kurang inklusif.
• Pemberdayaan UMKM: Hengky mendorong penguatan usaha kecil sebagai tulang punggung ekonomi lokal.
• Digitalisasi Layanan Publik: Upaya meningkatkan efisiensi birokrasi melalui pemanfaatan teknologi.

---

VIII. Kontroversi

• Mutasi dan Promosi Jabatan: Hengky pernah dilaporkan ke KPK terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dalam rotasi dan promosi pejabat. Namun, hingga kini tidak ada bukti hukum kuat yang menyatakan ia bersalah.
• Sekolah Ibu: Menuai kritik dari kalangan akademisi dan aktivis gender karena dianggap terlalu normatif.

---

IX. Analisis Perjalanan Karier

Modal Sosial

Popularitas sebagai selebritas menjadi modal awal yang efektif. Hengky memanfaatkan jaringan media dan kedekatannya dengan publik untuk membangun basis politik.

Tantangan

Meski populer, ia menghadapi skeptisisme publik. Banyak yang meragukan kapasitas selebritas dalam memimpin pemerintahan. Oleh karena itu, setiap kebijakan dan tindakannya selalu diperhatikan lebih kritis.

Signifikansi

Perjalanan Hengky menggambarkan tren baru politik Indonesia, di mana selebritas tidak lagi hanya menjadi juru kampanye, tetapi mampu menjadi pemegang jabatan publik strategis. Namun, hal ini juga menunjukkan pentingnya integritas agar tidak terjebak pada citra semata.

---

X. Kondisi Terkini (2025)

Pada 2024, Hengky kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Bandung Barat. Ia mengusung visi pembangunan berkelanjutan dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi lokal. Hingga pertengahan 2025, Hengky tetap menjadi figur penting dalam politik lokal Jawa Barat dan terus membangun citranya sebagai pemimpin muda dengan latar belakang unik.

Hengky Kurniawan adalah contoh nyata transformasi dari selebritas hiburan ke pejabat publik. Perjalanan hidupnya menunjukkan kombinasi antara keberuntungan, kerja keras, dan keberanian mengambil risiko. Ia berhasil membuktikan bahwa popularitas bukan sekadar modal politik, tetapi juga tanggung jawab besar untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berpihak pada rakyat